(belum diberi
judul)
Kesetiaan dalam penantian,,
tak kan surut ditelan zaman,,
sepenggal pesan yang dulu kau titipkan pada sang senja,,
masih saja hiasi pulau khayalan,,
angan yang dulu kau torehkan pada kenangan,,
masih saja hiasi pulau khayalan.
-
Disudut lembayung senja,,
kusulam skenario harap kisah dalam doa,,
warna jingga mengukir asa,,
sedikit mendung menggores luka,,
kicauan burung menghujat janji,,
riakan angin mencipta mimpi,,
waktu terus berganti,,
kisah merambah luas tanpa arah,,
sedikit pesanku padamu wahai senja,,
"Sampaikan bahwa aku setia menantinya".
-
-Djs-
(belum diberi
judul)
Serpihan pesan yang terbang dari mulutmu apakah hanya seikat ilusi dari
sang penabur harap,
ataukah sekepal mimpi untuk tetap aku anggap?
Pikiran ngilu penuh terkaan.
Harap cemas penuh dambaan.
Aahhhh ini gilaaaa,,,,
yakinkan aku tuhan,
bahwa takdirmu adalah kenyataan penuh keberkahan.
-
-Djs-
(belum diberi
judul)
Tiap kali kulihat kau tertawa, kudapati kau dusta,
Sesekali kau pandang masa depan dengan begitu sadisnya,
menghapus harapan datangnya bulan di siang bolong.
Kau pernah berkata bahwa setiap orang punya sayap,
mereka hanya perlu alasan untuk mereka mengepakkan sayapnya,
tak lama kau bantah bahwa motivasi hanya rangkaian halusinasi.
Tapi aku bangga padamu yang berjuang tak takut mati meski jiwa tersayat
belati,
terus tersenyum tanpa menghiraukan bagaimana akhirnya nanti.
-
-Djs-
(belum diberi
judul)
Nyaliku teramat dangkal,,
Jasadku terpaku terbelenggu dinegeri khayal,,
Kini kalbu terpahat sesal,,
Mengapa aku tak lakukan ini dari awal?
-
Iyaaahh,,, mungkin ini yang dinamakan bahwa hidup adalah pilihan,,
semua bergantung pada apa yang ada,,
memilih menghampiri atau menunggu,,
itu tergantung seberapa besar manusia berusaha.
-
-Djs-
(belum diberi
judul)
Langit kian menguning,,
senja turut benamkan kisah pilu nan kelam,,
gorensan pena hibahkan seonggok aksara jelaskan kalbu yang sendu,,
kini pujangga kian meratap, manangis tersebab dia yang kau sebut sesal.
-
-Djs-
(belum diberi
judul)
Dalam langit abu redup,,
Tanpa aksara juga suara,,
Hembusan angin memaksa jiwa tuk pandang jauh menatap kisah,,
Seraya kuterjemahkan bahasa tuhan dalam karya indahnya dunia, di balik
gumpalan awan hati ini mulai bertanya "kasih kau dimana?".
-
Kala itu angan mennepuk bahuku,,
Di tengah malam yang haus akan sapaan sang rembulan,,
Kutunggu bintang tak kunjung berbinar,,
Semua nampak kelabu, hitam pekat dan memudar,,
-
Rintikan hujan menjawab angan menepis harap,,
Gemuruh petir merobek asa mencabik jiwa,,
Seraya kau tawarkan sumpah serapah,,
Malah kau kuanggap sebagai SAMPAH
-
-Djs-
(belum diberi
judul)
saat hampa menerpa rasa,,
gelap sunyi menghantui hati yang tak terisi,,
syair pujangga kini berengkarnasi,,
di sudut pagi terlentang menyambut hangat sang mentari.
-
-Djs-
(belum diberi
judul)
kutahu hidup hanya sepenggal cerita,
yang faktual penuh tipu daya,
sesekali kau mengajakku tertawa,
setelahnya kau tarik dan kau sungkurkan dengan begitu sadisnya.
-
tubuhku kian kakku,
menerima pesan bisu dari angan yang telah lalu,
andai aku tahu dari awal,
aku tak akan buat harap walau sejengkal.
-
kau telah buatku enggan bertemu esok,
dengan bayang semu senggok,
mengapa harus begini?
apakah ini takdirku atau bentuk kebodohanku.
-
tuhan,,, jangan buatku goyang,
terserah,,, kini aku pasrah.
-
-Djs-
Semua
Gara-gara Corona
Bumi begitu sepi,
Sedih wajahnya bias menyelimuti,
Alam yang dulu penuh dengan hingar bingar,
Kini merundung tampak memudar,
Tubuhnyapun mulai bergetar, karena kondisi yang terus menampar.
-
Sayu lesu penuh ketakutan,
Kaku membisu penuh keterbatasan,
Kondisi yang terus menghantui,
Menghalangi kami untuk bersilaturahmi.
-
Ini bukan hanya sekedar problematika hidup yang penuh drama, tapi jauh dari
pada itu kami harus melawan ketidakpastian dalam ketidaktahuan.
Semua gara-gara Corona,
Yang memaksa kami untuk berdiam diri terisolasi tetap #diRumahSaja
-
Aku percaya ini atas kuasaMu,
Ku mohon beri kembali kami waktu,
untuk dapat tetap bersama-sama kembali menyembahMu.
-
-Djs-